Be Passionate and a Dreamer!

When you attach passion to your dream, you get your self closer to achieving it (Bob “Tough Love” Kennedy)

Setiap orang pasti memiliki mimpi dan harapan dalam hidupnya. Namun terkadang banyak dari mereka yang kurang percaya diri dan berhenti di tengah perjalanan menuju mimpi mereka. Tulisan ini terinspirasi dari hasil diskusi dengan salah satu kakak senior perempuan beberapa hari lalu. Kami memang sering berdiskusi mengenai banyak hal, termasuk tentang berbagai pengalaman dan rutinitas. Beberapa waktu lalu Beliau membutuhkan masukan dan saran psikologis dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Di luar itu, dari pembicaraan yang kami lakukan selama lebih dari dua jam tersebut, kami juga membahas mengenai passion dan dream. Saya mencoba membahas kedua term tersebut dengan tambahan literatur yang saya dapatkan.

Berdasarkan journal yang ditulis Vallerand R.J (2016), passion is defined as a strong inclination for a self-defining activity that we love, value, and spend a considerable amount of time on. Dalam definisi ini, dapat dimengerti bahwa passion adalah suatu kecenderungan yang kuat bagi diri kita sendiri untuk melakukan suatu aktivitas yang kita sukai dan memiliki value bagi kita. Adanya passion ini menyebabkan kita bisa mengerjakan suatu aktivitas yang membutuhkan banyak waktu dan bahkan tanpa mengenal waktu. Bagi saya, salah satu passion saya adalah menulis dan melakukan penelitian. Hehe. Saya bisa menghabiskan waktu yang lama atau bahkan berhari-hari untuk menulis satu jurnal atau membuat proposal penelitian.

Sementara itu, secara teoritis dari jurnal Vallerand R.J (2016), ada dua tipe passion, yaitu obsessive passion dan harmonious passion. Menurut jurnal tersebut, obsessive passion adalah suatu passion yang tidak bisa dikendalikan diri kita. Jadi kita melakukan suatu aktivitas yang kita suka tanpa ada kendali dari diri kita sendiri untuk mengatur dan mengelola passion tersebut. Sedangkan, harmonious passion menekankan pada bagaimana seseorang mampu mengatur dan mengelola passion.

Menurut saya, poin penting dari melakukan passion adalah adanya kendali dari diri kita sendiri. Tidak hanya melakukan satu aktivitas yang disuka tanpa batas tapi ada pengelolaan dari diri kita untuk melakukan sesuatu yang kita suka dan bermakna apalagi yang bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita hehe. Dari sini, kalian memiliki kendali terhadap apa yang akan dan ingin kalian lakukan.

Jika flashback ke belakang, awal saya mulai memiliki passion dalam penelitian ini adalah ketika saya mengikuti sebuah penelitian dimana saya menjadi salah satu peneliti lapangan pada saat kuliah di awal-awal tahun. Pada saat itu, ada salah satu dosen yang menggambarkan mengenai kerangka teoritis dan metode penelitian tersebut. Pada saat itu juga, saya mengatakan pada diri saya sendiri, suatu saat nanti saya ingin menjadi dosen tersebut, yang menggambarkan dan menjelaskan penelitian saya kepada orang lain atau me-lead dan mengatur suatu penelitian besar. Hingga kemudian saya banyak melakukan kegiatan yang terkait dengan penelitian. Hehe. Dari passion inilah kemudian kita mulai memikirkan tentang mimpi atau apa yang ingin kita lakukan ke depan..

Jika diingat ke belakang, ketika ditanya, kalian ingin menjadi apa, pasti kita juga ingat bahwa jawaban dari masa kecil kita pasti berbeda-beda. Saya sewaktu kecil ingin menjadi astronot karena saya ingin melihat kehidupan di luar angkasa yang tidak bisa saya lihat hanya dengan indera saya pada saat itu. Seiring waktu, saya ingin menjadi guru, dan bla bla masih banyak lagi.

Pada awalnya, saya masih ragu dengan apa yang ingin saya lakukan ke depan. Tetapi pengalaman dan perenungan saya beberapa waktu ke belakang, seolah meyakinkan saya untuk menjadi seorang psikolog sekaligus peneliti di bidang psikologi untuk ke depan nanti. Tentu saja, saya baru yakin justru setelah saya melewati banyak hal dalam hidup saya sampai saat ini, dan menurut saya, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu dan mengejar mimpi kita tersebut. Saya juga memiliki mimpi untuk membuka usaha sendiri dan menjadi isteri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak saya kelak. Sampai saat ini saya masih berusaha memantapkan dan me-replan apa yang ingin saya lakukan ke depan..

You are never too old to set another goal or to dream a new dream (C.S Lewis)

Sementara for the insight at this moment, buat kalian yang juga sedang berpikir dan memantapkan passion dan mimpi kalian, menurut saya, mulai dari sekarang kalian membuat daftar apa saja yang kalian suka lakukan dan apa yang kalian ingin lakukan. Jangan pernah takut untuk menuliskan mimpi kalian yang mungkin kalian rasa sulit untuk kalian raih. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika ia tidak mengubahnya sendiri. Tunjukkan dengan kerja keras dan kegigihan yang tinggi dan lihat hasilnya. Jika kalian sudah berusaha maksimal dan masih belum berhasil maka percayalah di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Allah sedang menyiapkan skenario terbaik untuk kalian. Tetap berpikir positif dan berprasangka baik. Good luck, be passionate and believe in your dreams and also believe in your self!

“Make goals, dream big, live with passion” (Tony Newton)

Mengapa Menulis (Lagi)?

31 July 2017

Pada suatu hari saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya sudah cukup bermanfaat untuk orang lain. Saya mencoba untuk merunut banyak hal yang sudah terjadi beberapa tahun ke belakang ini. Sepanjang waktu ini, beberapa hal sudah saya achieve dan beberapa hal masih belum sesuai target. Saya sama sekali tidak pernah merasa menyesal, karena saya yakin setiap apa yang terjadi adalah jalan terbaik yang disiapkan Allah, tinggal bagaimana kita memaknai dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.

Saya memiliki hobi membaca, terutama buku-buku pengembangan diri atau buku-buku motivasi, mulai dari problem solving, focus, leadership, time management, etc. Jika dibandingkan dengan buku fiksi, menurut saya genre ini cukup rasional dan applicable, meskipun cukup abtrak dengan paparan yang kaya dengan teori dan konsep. Saya merasa buku-buku ini sangat bermanfaat dan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang sedang saya hadapi, termasuk dalam proses pendewasaan dan cara berpikir. Meskipun saya lebih suka buku non-fiksi, saya juga menyukai beberapa buku fiksi (tapi tidak semua), seperti buku-buku dari Tere Liye, Andrea Hirata, etc. Kata orang, buku adalah jendela dunia, dan saya harus bilang, saya setuju. Buku membuka pengetahuan dan meningkatkan wawasan dan cara berpikir kita. Sekalipun ayat Al-qur’an pertama yang turun adalah Iqro’ (artinya: bacalah). Inilah kenapa membaca itu penting dan harus dibudayakan.

Books are the quietest and most constant of friends; they are the most accessible and wisest of counselors, and the most patient of teachers.” (Charles William Eliot)

Selain membaca, saya juga suka menulis. Lebih tepatnya menulis esai atau makalah yang sifatnya sangat formal. Saya memang ada ketertarikan dengan menulis sejak SD dimana saya mulai membuat cerpen-cerpen, tapi hanya untuk dibaca sendiri. Saya terlalu malu untuk memberikan apa yang saya tulis ke orang lain di sekitar, karena saya merasa bahwa apa yang saya tulis mungkin tidak cukup bagus jika mereka baca. Hehe. Namun seiring berjalan waktu, saya sering menulis esai dan makalah, baik untuk menyelesaikan tugas ketika kuliah atau ikut lomba-lomba menulis.

Dalam pekerjaan saya, saat ini sebagai Quality Control setiap hari saya harus membaca minimal 10 short report. Sebelumnya sebagai researcher dan analyst, saya juga harus menulis laporan yang sangat formal. Hal inilah yang membuat saya menikmati apa yang saya kerjakan, I enjoy read it. Meskipun demikian, saya berpikir bahwa saya terlalu sering membaca tulisan formal dan menulis also in formal ways.

I think I should try new way to write more fun and useful for another person. Dan saya menemukan bahwa menjadi blogger bisa menjadi salah satu cara saya untuk bisa lebih produktif dan bermanfaat. Minimal untuk diri sendiri, saya bisa melakukan, seperti istilah psikologi disebut sebagai katarsis. Well, write anything that pop up in your mind is one of the best choice to improve your self actualization. And Yes, I do it!

Setelah saya membaca buku “Listful Thinking” karya Paulo Rizzo, saya jadi suka membuat daftar. Saya mencoba membuat daftar apa saja yang bisa saya buat untuk dijadikan tulisan, mulai dari review buku yang saya baca, rencana hidup saya, pengalaman baru atau traveling yang saya lakukan, tips-tips, etc. Tips-tips ini misalnya adalah tips menurunkan berat atau pola hidup sehat. Sampai saat ini saya sudah menurunkan sampai 5 kg, dan masih terus akan diturunkan sampai ke my ideal weight. InsyaAllah nanti akan dishare di tulisan yang lain setelah target achieved.

Saya mulai berpikir sejak akhir bulan ini, saya akan mencoba untuk menulis minimal satu minggu satu tulisan, bahkan jika lebih its doesn’t matter at all. Tentu saja, saya harap tulisan ini bisa memberi manfaat untuk yang membacanya, bukan hanya untuk saya pribadi hehe

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Noer)